Permainan sensorik adalah aktivitas yang dirancang untuk merangsang indera anak dan membantu perkembangan sistem sensorik mereka. Jenis permainan ini sangat bermanfaat untuk anak dengan autisme, gangguan sensorik, dan anak berkebutuhan khusus lainnya. Kabar baiknya, permainan ini bisa dilakukan dengan mudah di rumah.
Permainan sensorik mencakup berbagai aktivitas yang melibatkan sentuhan, gerakan, suara, atau bahkan rasa dan bau. Contohnya termasuk bermain dengan pasir kinetik, slime, air berwarna, atau adonan bermain. Aktivitas ini membantu anak mengenal tekstur, membangun imajinasi, serta meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Orang tua tidak perlu membeli alat mahal. Bahan sehari-hari seperti beras berwarna, tepung, atau balok kayu bisa digunakan untuk menciptakan lingkungan permainan sensorik yang menarik. Kunci utamanya adalah menciptakan suasana eksploratif yang aman dan menyenangkan.
Permainan seperti memindahkan air dengan sendok, mencetak adonan, atau menyusun balok juga mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata anak. Aktivitas fisik seperti merangkak di terowongan atau melompat di kasur bisa melatih sistem vestibular dan proprioseptif.
Permainan sensorik juga bisa digunakan untuk mengelola emosi anak. Misalnya, bermain pasir bisa menenangkan anak yang sedang cemas. Penggunaan aroma terapi ringan dalam kegiatan juga bisa membantu regulasi emosi.
Orang tua dianjurkan untuk bermain bersama anak dan memperhatikan respons mereka. Jika anak tampak tidak nyaman dengan jenis tekstur tertentu, jangan dipaksakan. Tujuannya adalah mengenalkan secara bertahap, bukan memaksa adaptasi.
Rutinitas bermain sensorik bisa dijadwalkan setiap hari selama 10–30 menit. Dengan konsistensi, permainan ini akan memberikan manfaat jangka panjang dalam perkembangan anak.
Permainan sensorik bukan hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan bentuk terapi yang efektif, hemat biaya, dan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.