Mengintegrasikan Terapi Sensori dalam Kegiatan Sehari-hari Anak Autisme

Mengintegrasikan Terapi Sensori dalam Kegiatan Sehari-hari Anak Autisme

Terapi sensori tidak harus selalu dilakukan di ruang terapi. Kegiatan sehari-hari di rumah juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengintegrasikan terapi sensori bagi anak dengan autisme. Pendekatan ini membuat terapi terasa lebih alami dan menyenangkan.

Contoh kegiatan sederhana seperti memasak bersama, bermain pasir, mandi busa, atau berjalan di taman dapat menjadi momen yang penuh stimulasi sensorik. Anak bisa merasakan berbagai tekstur, aroma, suara, dan gerakan.

Orang tua dapat menyusun rutinitas harian yang mencakup aktivitas sensori seperti melukis dengan jari, mengaduk adonan, atau bermain air. Aktivitas ini membantu meningkatkan integrasi sensorik tanpa membuat anak merasa sedang “diobati”.

Gunakan alat bantu sederhana seperti bola terapi, sikat sensorik, atau bantal terapi di rumah. Alat-alat ini bisa digunakan sambil menonton TV, membaca buku, atau sekadar bersantai.

Penting untuk memperhatikan reaksi anak terhadap stimulasi. Jika anak tampak kewalahan atau tidak nyaman, segera hentikan aktivitas dan tawarkan waktu tenang.

Libatkan anak dalam memilih aktivitas. Ini membantu meningkatkan keterlibatan dan memberi mereka rasa kontrol, yang penting dalam membangun kepercayaan diri.

Kolaborasi dengan terapis tetap diperlukan untuk memastikan aktivitas yang dilakukan di rumah sesuai dengan kebutuhan sensorik anak.

Mengintegrasikan terapi sensori dalam kehidupan sehari-hari memungkinkan anak belajar dengan cara yang menyenangkan, teratur, dan penuh makna.

65 Views

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *