Evaluasi terapi sensori oleh profesional sangat penting untuk memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak. Tanpa evaluasi yang tepat, terapi bisa tidak efektif atau bahkan menimbulkan frustrasi pada anak dan keluarga.
Profesional yang melakukan evaluasi biasanya adalah terapis okupasi yang memiliki pelatihan khusus dalam integrasi sensori. Mereka menggunakan berbagai alat ukur dan observasi untuk mengidentifikasi respons anak terhadap berbagai rangsangan sensorik.
Hasil evaluasi akan menghasilkan profil sensorik anak, seperti apakah anak memiliki hipersensitivitas terhadap suara atau kesulitan dalam keseimbangan tubuh. Informasi ini menjadi dasar dalam menyusun rencana terapi yang tepat sasaran.
Selain itu, evaluasi juga membantu mengidentifikasi perubahan perkembangan anak seiring waktu. Ini penting untuk menyesuaikan strategi terapi dan mengevaluasi efektivitas pendekatan yang sedang digunakan.
Evaluasi sebaiknya dilakukan secara berkala, misalnya setiap 3–6 bulan. Ini memungkinkan penyesuaian rencana intervensi berdasarkan kemajuan atau tantangan baru yang muncul.
Tanpa evaluasi, orang tua bisa salah memahami reaksi anak. Misalnya, perilaku menghindari sentuhan bisa dianggap sebagai kenakalan, padahal sebenarnya anak merasa tidak nyaman secara sensorik.
Profesional juga bisa memberikan rekomendasi alat bantu atau strategi tambahan yang bisa digunakan di rumah atau sekolah. Kolaborasi ini meningkatkan keberhasilan terapi secara keseluruhan.
Dengan evaluasi yang tepat dan berkelanjutan, terapi sensori dapat berjalan lebih efektif, terarah, dan memberikan dampak nyata dalam kehidupan anak berkebutuhan khusus.