PENGEMBANGAN PROGRAM DIRECT AND HOME VISIT
Empat program intervensi dini bagi anak autistic, ADD/ADHD yaitu :
- Discrete Trial Training dari Lovaas
Program lovaas (Program DTT) didasari oleh model prilaku kondisioning operant (Operant Conditioning) yang merupakan factor utama dari program intensive DTT. Pengertian dari Applied Behavioral Analysis (ABA), implementasi dan evaluasi dari berbagai prinsif dan teknik yang membentuk teori pembelajaran prilaku (behavioural learning), adalah suatu hal yang penting dalam memahami teori prilaku Lovaas ini.
Teori pembelajaran perilaku (behavioral learning) didasari oleh 3 hal :
1). Perilaku secara konseptual meliputi 3 aspek yaitu : antecedents/perilaku yang lalu, perilaku dan konsekwensi.
2). Stimulus antecendent dan konsekwensi sebelumnya akan berefek pada reaksi prilaku yang muncul.
Efektifitas pengajaran berkaitan dengan control terhadap antecendent dan konsekwensi.
Yaitu dengan memberikan reinforcement yang positif sebagai kunci dalam merubah
perilaku. Sehingga perilaku yang baik dapat terus dilakukan, sedangkan perilaku buruk
dihilangkan (melalui time out, hukuman, atau dengan kata “tidak”). Dalam teknisnya, DTT
terdiri dari 4 bagian yaitu : stimuli dari guru agar anak berespons, respon anak, konsekwensi,
berhenti sejenak, dilanjutkan dengan perintah selanjutnya. - Intervensi LEAP
Intervensi LEAP (Learning Experience and Developmentally Program for preschooler and parents) menggabungkan Developmentally Appropriate Practice (DAP) dan teknik ABA dalam sebuah program inklusi dimana beberapa teori pembelajaran yang berbeda digabungkan untuk membentuk sebuah kerangka konsep. Meskipun metode ini menerima berbagai kelebihan dan kekurangan pada anak-anak penyandang autistik, titik berat utama dari teori dan implementasi praktis yang mendasari program ini adalah perkembangan sosial anak.
Prinsif yang mendasarinya :
a. Semua anak mendapat keuntungan dari lingkungan yang terpadu.
b. Anak pengandang autistik semakin membaik jika intevensi berlangsung semakin konsinten baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
c. Keberhasilan semakin besar jika orang tua dan guru bekerjasama.
d. Anak penyandang autistik bisa saling belajar dari teman sebayanya.
e. Intervensi haruslah terancang, sistematis, individual.
f. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dan yang normal akan mendapat keuntungan
dari kegiatan yang mencerminkan DAP. - Floor Time
Pendekatan Floor Time berdasarkan pada teori perkembangan interaktif yang mengatakan bahwa perkembangan keterampilan kognitif dalam 4 atau 5 tahun pertama kehidupan didasarkan pada emosi dan relationship (Greenspan dan weider, 1997). Jadi hubungan pengaruh dan interaksi merupakan komponen utama dalam teori dan praktek model ini.
Kerangka konsep program ini diantaranya :
a. Pentingnya relationship.
b. Enam acuan (milestone) sosial yang spesifik.
c. Teori hipotetikal tentang autistik. - TEACCH
Divisi TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped Children) merupakan program nasional di North Carolina USA, yang melayani anak penyandang autistik, dan diakui secara internasional sebagai system pelayanan yang tidak terikat/bebas. Dibandingkan dengan ke tiga program yang telah dibicarakan, program TEACCH menyediakan pelayanan yang berkesinambungan untuk individu, keluarga dan lembaga pelayanan untuk anak penyandang autistik. Penangan dalam program ini termasuk untuk diagnosa, terapi/treatment, konsultasi, kerjasama dengan masyarakat sekitar, tunjangan hidup dan tenaga kerja, dan berbagai pelayanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang spesifik.